Senin, 02 Juni 2008

ORGANISASI SOSIAL

Organisasi sosial adalah perkumpulan yang di bentuk oleh masyarakat,baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang berfungsi sebagai sarana dan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Bangsa dan Negara.sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama,manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.unsur-unsur khusus dalam organisasi sosial adalah dalam tiap masyarakat, kehidupan masyarakat di organisasi dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam linkungan dimana ia hidup dan bergaul dari hari ke hari. kesatuan sosial yang paling dekat dan mesra adalah kesatuan kekerabatannya, yaitu keluarga inti yang dekat,dan kaum kerabat yang lain, kemudian ada kesatuan kesatuan di luar kaum kerabat, tetapi masih dalam lingkungan komunitas. karena tiap masyarakat manusia,dan juga masyarakat desa, terbagi ke dalam lapisan-lapisan, maka tiap orang yang di luar kaum kerabat nya menghadapi lingkungan orang orang yang lebih tinggi dari padanya,tetapi juga orang orang yang sama tingkatnya.sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial,sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial masyarakat yang bersangkutan .kekerabatan adalah unit sosial yang terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek, dan seterusnya. sistem kekerabatan yang ada pada masyasrakat yang pengaruh industrialisi sudah masuk secara mendalam tampak bahwa fungsi kesatuan kekerabatan yang sebelumnya di anaggap penting dalam berbagai sektor kehidupan seseorang,biasanya mulai berkurang dan bersamaan dengan itu adat istiadat yang mengatur kehidupan kekerabatan sebagai kesatuan yang mulai mengendor,dalam kajian sosiologi antropolgi ada beberapa macam kelompok kekerabatan yang jumlahnya relatif kecil masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sebagai sebuah suku bangsa, bangsa banjar juga memepunyai sebuah sistem kekerabatan yang disebut dengan istilah bubuhan, bubuhan adalah merupakan kelompok kekerabatan ambilineal,seseorang menjadi anggota bubuhan bisa karena ia masih se keturunan dengan mereka,dari pihak ibu saja atau ayah saja maupun kedua duanya dan menetap dalam lingkungan masyarakat tersebut.seseorang dapat masuk menjadi warga kelompok apabila ia kawin dengan salah seorang warga dan menetap dalam lingkungan pemukiman mereka, di setiap kampung terdapat dua sampai tiga bubuhan yang mendiami tanah ulayat masing masing, bubuhan sangat kuat ikatan sosialnya dan berfungsi untuk memberikan perlindungan keamanan dan ekonomi bagi anggotanya. setiap bubuhan di pimpin oleh seorang warganya yang dianggap berwibawa dan memepunyai kelebihan menurut para pengikutnya.biasanya kepala bubuhan merangkap sebagai kepala kampung yang disebut pembakal yang bertanggung jawab langsung kepada sultan, dalam menjalankan tugasnya pembakal juga di bantu oleh penghulu yang merupakan jabatan keagamaan ditataran kampung yang mengurus segala masalah agama yang terjadi di kampung nya,ada juga tuan guru yaitu sebutan bagi orang yang ahli agama islam, biasanya ini gelar bagi seseorang yang ahli di bidang agama islam sebelum dia diangkat sebagai penghulu dan dapat dikatakan sebagai pemimpin masyarakat non formal.serta tatuha kampung yang sangat disegani masyarakat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem pamerintahan pada masa kesultanan,dan mungkin juga rezim-rezim sebelumnya diatur secara hierarkis sebagai pemerintah bubuhan.peranan bubuhan ini sangat dominan pada zaman sultan sultan dan masih sangat kuat pada permulaan pemerintahan Hindia Belanda.jabatan kepala pemerintahan kampung tidak lagi ditentukan oleh keturunan, melainkan melalui pendidikan,saat ini dominasi bubuhan sebagai kelompok kekerabatan sudah sangat lemah,tetapi masih terasa dan sewaktu waktu masih muncul ke permukaan.
Dalam deskripsi deskripsi etnografi mengenai aneka warna suku bangsa di seluruh dunia ,para ahli antropologi juga banyak menaruh perhatian pada organisasi dan susunan masyarakat komunitas desa dan komunitas kecil.hal yang di perhatikan oleh para ahli adalah mengenai pembagian kerja ,berbagi aktifitas kerja sama,serta hubungan dan sikap antara pemimpin dan pengikut dalam komunitas.

Tidak ada komentar: